Pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, bukan isapan jempol semata, karena dengan kenal orang akan semakin sering berkomunikasi, semakin sering berinteraksi dan sebaliknya orang berlomba untuk mengenal dan dikenal dengan cara beradaptasi. Hal ini sangat kental terjadi di kalangan birokrat kita sekarang ini dan sudah terjadi pada masa sebelumnya, ini bukan tabu ataupun larangan, bahkan sudah sepantasnya sehingga perlu digalakan untuk melangsungkan tujuan organisasi, bukankan dengan saling mengenal kita telah menjalin suatu ikatan? bukankan dengan saling berinteraksi kita sudah melakukan suatu kewajiban bahwa kita harus sering bersilaturahmi antara satu dengan yang lainnya, apalagi ditubuh birokrasi. Bersatu berarti maju dan bercerai berarti runtuh, dan gagal dalam membangun keutuhan berorganisasi. Hal tersebut sah-sah saja lebih bagus digalakan bahkan dibuat suatu kebutuhan, tentunya dalam konteks positif yang menghasilkan suatu ikatan yang harmonis di tubuh birokrasi. Ada catatan kecil yang menimbulkan efek negatif, karena kedekatan seorang birokrat dengan birokrat yang lainnya apalagi kedekatan seorang bawahan dengan atasan, dipandang dari suatu sudut yang lain dapat menimbulkan Conflik kepentingan, hal ini terjadi sangat kentara di beberapa daerah di negeri kita. Tatkala pada suatu instansi tatkala ada kekosongan kursi, seorang pimpinan akan dituntuk untuk bijaksana dalam menentukan pilihan, namun hal ini sering terjadi pada akhirnya timbul kekecewaan disebagian pegawai yang merasa dirugikan. kita tidak menutup mata karena kedekatan, kenalan, kadang pimpinan menjatuhkan pilihannya kepada mereka yang mempunyai prestasi dibawah standar, mengapa hal ini terjadi? mungkin! karena sebuah dinasti tak bisa dibangun dimana orang2nya tidak saling mengenal...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar